Rabu, 17 Juni 2009

To SADEGA My Happiness


Perlahan, ada yang berubah... cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang bahkan tanpa kusadari...
Berjalan bersamanya, larut dalam gelak tawa dan semua kelakarnya, limbung dalam senyum dan tatap mata. Bahkan saat jari-jari itu meraihku, satu hal yang kerap terjadi sejak semula, dan satu bisikan kecil di telinga... sesutu di dadaku berdetak lebih cepat dari yang kuduga!
Dan di saat aku semakin jatuh-bangun untuk tetap ada dalam cerita yang telah kutata, ia malah semakin wajar dan menjalani perannya apa adanya.
Hampir putus asa, kuteriakkan cintaku ke udara. Tapi ternyata... menguap sia-sia!
Sadega, sosok itu, ada di dekatku, hampir selalu bersamaku, tapi telah menjelma menjadi apa yang pernah aku minta... angin!
Dan aku terlambat menyadarinya... Saat melihatnya dengan hati, bukan dengan kepentinganku sendiri, baru aku sadar... ia telah berada di seberang sana!
Dan prahara itu benar-benar datang... Menggulung bentang cakrawala, menghentikan bianglala, menarik fajar, dan di kejauhan, bergerak perlahan... bayang-bayang malam!
Terlalu pelan kesadaran itu datang. Dan saat mata hati terbuka, ia sudah jadi gumpalan!

Anissa Novasilvani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar